Senin, 12 Januari 2009

Krisis Gaza 'Oksigen' untuk Parpol

Krisis di Jalur Gaza menjadi 'makanan' empuk untuk partai-partai politik menjelang Pemilu 2009. Berbagai kegiatan pun digelar atas nama Palestina untuk menarik mata publik.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) misalnya. Beberapa waktu lalu, partai yang sukses pada Pemilu 2004 itu menggelar demo besar-besaran untuk warga Palestina. Mereka juga menggalang dana dengan program one man one dolar.

Seakan tak mau kalah, Partai Bulan Bintang (PBB) juga menggalang program serupa dengan one man one dinar untuk Palestina. Partai ini juga berencana memberi bantuan senjata untuk warga Palestina. Belum lagi tokoh parpol yang sibuk mengecam.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Gadjah Mada Hermin Indah Wahyuni menilai, fenomena semacam ini memang wajar terjadi. Partai politik, menurutnya, memang hidup dari isu-isu yang berkembang.

"Ya memang tidak bisa dipungkiri, eksistensi hadir dari hal-hal yang terjadi di sekitar kita," kata Hermin saat berbincang dengan detikcom, Jumat (9/1/2009).

Berikut wawancara detikcom dengan Hermin seputar 'kegiatan' parpol-parpol untuk warga Palestina.

Bagaimana dengan manuver dari parpol-parpol itu?

Itu wajar-wajar saja karena isu-isu semacam itu memang menjadi 'oksigen' untuk partai-partai khususnya parpol yang membawa nama Islam. Mereka sadar, isu ini memang memiliki daya pikat yang bagus. Maka mereka berlomba-lomba mencari simpati dari peristiwa itu.

Tapi ini jadi cuma seperti mengambil kesempatan dalam kesempitan?

Ya memang tidak bisa disalahkan juga. Peristiwa kan memang tidak bisa dikendalikan. Ini fenomena bagus dan punya hallo effect yang bagus. Itu disadari oleh parpol-parpol.

Tapi ini bisa menjadi tidak sehat kalau orang hanya terpancing dengan sesuatu yang bersifat tidak substantif dalam konteks Indonesia.

Mestinya parpol harus bagaimana?

Boleh-boleh saja menggelar aksi untuk Palestina. Tapi parpol sebaiknya membuat sesuatu yang menyejukkan. Misalnya saja dengan lebih mendorong pemerintah untuk berbuat, untuk bersikap terhadap krisis Gaza ini.

Mestinya parpol bisa mengajak orang berpikir, ini level internasional. Mestinya yang main negara, bukan orang. Apakah mau mengirim orang tanpa skema yang jelas. Itu tentu tidak rasional.

Mungkin parpol bisa mendorong negara untuk bersikap. Misalnya seperti di Libanon, kan tentara kita ada yang di sana. Mungkin bisa diarahkan begitu. Kalau hanya mengajak orang jihad, itu pembodohan di mana-mana.

Apakah isu Jalur Gaza ini pantas dijadikan bahan kampanye?

Ya seperti yang saya bilang tadi, ini memang 'oksigen' untuk parpol, tapi sebaiknya parpol-parpol itu tidak asal ikut-ikutan. Ini akan menjadi aneh kalau hanya respons sesaat.

Isu ini sama sekali nggak substantif. Sama sekali mereka tidak menjelaskan bagaimana mereka akan mengatur negara ini nantinya. Hanya parsial.
Read More…

Tidak ada komentar: